Pada tukang sapu kampusku
Bangga engkau dengan kausmu
Kaus kuning tertulis nama kampus kebanggaan negerimu
Pakai tiap hari meski lusuh
yang dengannya kau teguh
Genggam stik kayu berujung ijuk
Sekokoh mimpimu
Tanpa balas, sapaan itu tersungging
Sambut pagi ketika mahasiswa terkejar waktu
Ketika hati kami berdebar karena telat datang kelas
Ketika wajah dosen menari-nari
Dan terbayang kertas-kertas tugas di kepala
Lalu kau,
Pemuda tukang sapu,
Ringan kau menyapa
Ingin kesal tanpa alasan jelas
Tapi jadi malu ujungnya
Aku mahasiswa
Mengapa sering mengeluh?
Padahal umur kita sebaya
Kita sama-sama makan nasi,
sama-sama punya mimpi,
sama-sama berpamitan...
"Bu, aku pergi ke kampus dulu ya!"
Tak ada bedanya bukan?
Yang membedakan adalah..
Sapu membuat hatimu ringan
Sedangkan aku? mahasiswa bependidikan yang mengeluh
pada beratnya isi seonggok tas!